Yogyakarta, 8 Oktober 2023. Syaikh Ali Jum’ah menyampaikan tausiyah dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Ndalem An-Nadwah, kediaman Habib Hilal Al-Aidid, Krapyak Yogyakarta. Syaikh Ali Jum’ah menyampaikan rasa bahagianya akhirnya bisa berkunjung ke Indonesia.
Syakh Ali Jum’ah mengingat pada masa kecilnya ia mendengar nama Presiden Soekarno dari radio ketika akan ada KTT Non Blok di Bandung. “Dan hari ini, setelah hampir 70 tahun, saya dapat melintasi Bandung (dengan peswat), dan melihat nama Bandung di layar (rute pesawat).”
Acara Maulid Nabi di Ndalem Habib Hilal Al-Aidid, terdapat tradisi membagikan telur ayam dan uang yang telah dibacakan bacaan Maulid dan didoakan. Pembagian telur dan ayam ini untuk seluruh hadirin tanpa terkecuali, termasum Syaikh Ali Jum’ah beserta rombongan yang juga hadir.
Syaikh Ali Jum’ah dalam nasehatnya di acara tersebut menyampaikan bahwa telur yang beliau dapat akan dibawa sampai ke hotel dan dimakan oleh beliau, agar beliau juga turut mendapatkn cahaya Nabi Muhammad SAW melalui telur yang telah didoakan di acara Maulid Nabi. Karena telur tersebut telah mendapatkan keberkahan doa maulid Nabi.
Uang yang beliau dapatkan juga akan disimpan di sakunya dengan berharap dan berdoa semoga dengan berkah uang yang telah didoakan di Maulid Nabi, harta yang beliau miliki berlipat tiga kali lipat. Ketika benar berlipat tiga kali lipat,
Syaikh Ali Jum’ah menyampaikan, “maka sepertiganya akan saya berikan kepada Majelis Tutuq Shufiyyah (Majelis Tarekat-Tarekat Sufi) di Mesir, sepertiga kedua akan saya gunakan untuk perjalanan ilmiyah saya ke Indonesia setiap tahun.” Pernyataan ini disambut ungkapan amin dan tepuk tangan yang cukup meriah dari para hadirin.
Kedatangan Syaikh Ali Jum’ah di acara Maulid Nabi di Ndalem An-Nadwah (kediaman Habib Hilal Al-Aidid) Krapyak, Yogyakarta ini menjadi kesempatan yang sangat istimewa dan luar biasa. Syaikh Ali Jum’ah datang ke Yogyakarta bersama dengan Syaikh Usamah Al-Azhari, Syaikh Ibrohim Hudhud, Syaikh Abdul Hady Al-Qashabi (Ketua Majelis Tarekat Sufi Mesir), Mustafa Atef, dan keluarga Syaikh Ali Jum’ah serta keluarga Syaikh Usamah.
Hadir pula di acara ini Ketum PBNU, KH. Yahya Cholil Tsaquf, Wakil Rais Am sekaligus Ketua MUI, KH. Anwar Iskandar, Alissa Qatrunnada Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid (Yenny Wahid), anggota Syuriah PBNU, pengurus PWNU DIY dan para Kiai di Yogyakarta, para santri, dan masyarakat umum.
Acara ini dihadiri oleh ribuan orang. Turut hadir pula para alumni Al-Azhar yang ada di sekitar Yogyakarta, bahkan ada yang sengaja datang dari Jawa Timur untuk bisa mengikuti Majelis Maulid Nabi bersama Syaikh Ali Jum’ah ini.
Kedatang Syaikh Ali Jum’ah ini menurut Ketua IKANU Mesir, KH. Faiz Syukron Makmun yang turut menyambut sejak di Bandara, adalah hal yang sangat isitmewa dan luar biasa. Kedekatan personal Habib Hilal dengan Syaikh Usamah dan Syaikh Ali Jum’ah yang mampu mendatangkan beliau-beliau ke Indonesia adalah hal yang sangat istimewa.
Sekjend IKANU Mesir, Dr. KH. Anis Mashduqi menyampaikan, “Kedatangan Syaikh Ali Jumah ini seakan di luar nalar. Hanya dalam jangka waktu 3 minggu sejak komunikasi personal Habib Hilal, beliau betul-betul hadir di tengah-tengah kita.
Semoga hubungan personal semacam ini bisa semakin mendekatkan ulama nusantara dengan ulama timur tengah. Syaikh Ali Jumah terlihat senang dan bahagia sejak kedatangan sampai kepulangan. Semoga ini menjadi isyarat kebaikan relasional di waktu yang akan datang.”