
PPM.ALHADI– Sabtu, 14 September 2024, menjadi hari kedua pelaksanaan OSABA (Orientasi Santri Baru) 2024. Kegiatan dimulai ba’da subuh, para santri dan peserta OSABA mengikuti kegiatan ziarah ke makam para muassis pondok; Pak Kyai Muhadi Zainuddin, Mbah Zainuddin Chirzin, Mbah Nyai Siti Dalilah, dan Pak Kyai Achmad Junaidi, ziarah ini dilakukan sebagai bentuk ta’zhim dan syukur atas warisan keilmuan yang telah ditanamkan di pesantren.
Sekitar pukul 06.45 WIB, rombongan yang dipimpin langsung oleh Abah Anis Mashduqi dan Umi Lailatun Nishfiyyah melanjutkan perjalanan menuju makam Dongkelan untuk berziarah ke makam Mbah Kiai Munawwir dan Mbah Kiai Ali Maksum, dua ulama besar yang memiliki pengaruh kuat dalam sejarah keilmuan pesantren.
“Ilmu yang kita dapatkan di sini tersambung dengan sanad keilmuan dari beliau-beliau. Sanad ini sangat penting, karena menunjukkan bahwa ilmu yang kita terima memiliki jalur yang jelas dan penuh keberkahan,” ujar Abah Anis kepada para santri selama perjalanan ziarah.
Abah Anis juga mengingatkan para santri bahwa Pak Kyai Muhadi Zainuddin belajar kepada Mbah Kiai Ali Maksum, sehingga keilmuan yang diturunkan di Pondok Al-Hadi memiliki sanad yang kuat.
Setelah selesai di Dongkelan, rombongan menuju makam Mlangi, tempat dimakamkannya Pak Kyai Sami’an Muharrom dan Bu Nyai Handarrotiyah, ayah dan ibu dari Abah Anis Mashduqi. Di makam ini, Abah Anis menjelaskan bahwa nasab keilmuan beliau juga terhubung dengan ulama-ulama besar seperti Mbah Kiai Munawwir dan Mbah Kiai Ali Maksum.



Ziarah di Mlangi diakhiri dengan kunjungan ke makam Mbah Kiai Nur Iman, pendiri pesantren di Mlangi yang juga menjadi sosok penting dalam tradisi keilmuan Islam di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Para santri diajak untuk merenung dan memetik pelajaran dari keteladanan para ulama yang telah berjasa dalam menyebarkan ilmu dan menjaga tradisi keilmuan Islam.
Setelah rangkaian ziarah selesai, peserta OSABA menuju Soto Lor Bale untuk sarapan bersama. Kebersamaan ini menjadi momen penutup dari rangkaian acara hari kedua OSABA 2024. Sarapan bersama tersebut juga menjadi kesempatan bagi para santri untuk lebih dekat antar sesama, sembari merenungkan pesan-pesan yang telah disampaikan sepanjang hari.
Kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan pemahaman mendalam kepada para santri bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki akar yang kuat dan bahwa mereka adalah penerus dari sanad keilmuan para ulama yang telah berjasa dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.