Selamat Tinggal Ramadan: Pesan Penting dari Lora Ismael

  • Kamis, 3 April 2025
  • 119 views

Disclaimer
Tulisan ini adalah hasil interpretasi penulis terhadap SG (snapgram) dari akun instagram milik Lora Ismael Al-Kholilie di malam idulfitri 1446 H kemarin. Selamat membaca…

PPM.ALHADI–Ramadan sudah berakhir, tapi bagaimana dengan kita? Apakah semangat ibadah kita juga ikut berlalu? Atau tetap romantis dengan-Nya? Jangan sampai kita jadi “hamba Ramadlan” yang hanya taat karena FOMO Ramadan, lalu kembali lalai begitu bulan penuh berkah ini berakhir. Sebab Allah tidak hanya di bulan Ramadan, dan kita adalah tetap hamba-Nya sepanjang tahun.

Ada satu ayat yang relate untuk kita renungi sebagai salam perpisahan dengan bulan Ramadan:
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا العِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلى ما هَديْكُم وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴾البقرة: 185﴿
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu. Hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya (puasa), serta mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Ada empat pesan besar di akhir ayat Ramadan yang baik kita pahami:

Allah Memudahkan, Bukan Menyulitkan
Pernah merasa puasa Ramadan lebih ringan dibanding puasa di bulan lain? Itu bukan kebetulan. Allah memang menghendaki suasana Ramadan lebih kondusif—banyak orang beribadah, setan dibelenggu, dan semangat meningkat.

Tapi ini bukan berarti setelah Ramadan kita tidak bisa beribadah dengan baik. Justru ini adalah momen pembuktian, apakah kita tetap bisa taat meski suasananya berbeda?

Menyempurnakan Bilangan Puasa
Kalau ada utang puasa, segera lunasi. Jangan sampai bertumpuk dengan puasa tahun depan. Bukan cuma soal puasa, kekurangan dalam kebaikan juga perlu kita perbaiki. Jangan menunggu Ramadlan lagi untuk berubah. Kalau bisa berbuat baik sekarang, mengapa harus menunggu?

Bertakbir atas HidayahNya
Satu bulan penuh kita menahan lapar dan haus karena perintah-Nya. Itu bukan hal kecil! Itu adalah bukti bahwa kita bisa taat jika kita mau. Maka, bertakbirlah!

Banyak Syukur, Bersedihlah Secukupnya
Jangan merasa kehilangan hanya karena Ramadan telah pergi. “Ampunan Allah gak Ramadan tok. Pahala berlipat ganda tidak eksklusif di Ramadlan. Sholat malam gak cuma Tarawih. Lailatul Qadr bisa dipastikan kita mendapatkannya itu, jika kitasetelah Ramadan gak jadi orang buruk”. Kita bukan hamba Ramadan, kita hamba Allah!

Bisyr Al-Hafi pernah ditanya, “Kenapa ada orang yang hanya rajin ibadah di bulan Ramadlan?” Beliau menjawab:

بِئْسَ القومُ قومٌ لا يَعرفونَ اللَّهَ إلا في رمضان، إنَّ الصالحَ يتعبدُ ويجتهدُ السنةَ كلَّها
“Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di bulan Ramadlan. Orang shalih itu ibadahnya sepanjang tahun.”

Jadi, setelah Ramadlan ini, apakah kita masih akan tetap menjawab seruan cinta Allah atau kembali ke kebiasaan lama? Karena sejatinya Allah sudah memberi janji-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَمُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُم يَحْزَنُونَ ﴾الأحقاف : 13﴿


“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah,’ lalu mereka istiqamah, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al-Ahqaf: 13)
Dan juga:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ ﴾الحجر: 99﴿
“Sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu keyakinan (kematian).” (QS. Al-Hijr: 99)

Maka, jangan berhenti hanya karena Ramadan telah berlalu. Mari kita terus beribadah, karena di akhir perjalanan ini, bukan Ramadan yang kita cari, tapi ridha Allah yang abadi.

Oleh: PPM Alhadi

Admin Pesantren Pelajar dan Mahasiswa Al-Hadi, Arumdalu, Krapyak Wetan, RT 08, Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY

Hubungi Kami

Hubungi Kami jika Anda membutuhkan bantuan, atau informasi seputar PPM Al-Hadi, Kami akan dengan senang hati membantu Anda