Rayakan Tahun Baru dengan Jiwa yang Baru

  • Minggu, 12 Januari 2025
  • 49 views
Rayakan Tahun Baru dengan Jiwa yang Baru Rajab

PPM.ALHADI– Awal tahun baru 2025 menjadi awal tahun yang cukup istimewa bagi umat muslim. Keistimewaan itu tidak lain disebabkan oleh bersamaannya tanggal 1 Januari dengan tanggal 1 Rajab. Masyarakat muslim menjadikan tahun baru sebagai awal untuk membuka lembaran baru bagi kehidupannya. Baik tahun baru Masehi atau Hijriyah.

Bulan Rajab juga menjadi penanda bagi masyarakat muslim untuk memperbaiki amal ibadahnya dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan yang jatuh 2 bulan setelahnya.

Keistimewaan Bulan Rajab ini dituliskan dalam QS At-taubah 9 : 36. Ayat tersebut memang tidak eksplisit menyebutkan Bulan Rajab sebagai bulan yang istimewa. Melainkan hanya menyebutkan bahwa terdapat 4 bulan haram dari 12 bulan dalam agama islam.

Namun kemudian Rasulullah SAW menjelaskan dalam haditsnya, 4 bulan yang dimaksud dalam ayat ini adalah Bulan Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Pengistimewaan terhadap 4 bulan ini berangkat dari kebiasaan orang Arab yang suka berperang, membunuh orang-orang yang bukan berasal dari golongannya, dan berlaku lalim.

Dalam hal menjaga serta menjamin keamanan orang-orang muslim yang akan berangkat ibadah haji di musim haji dan melakukan umrah sebelum bulan suci Ramadhan tiba, Allah turunkan ayat ini.

Di Bulan Rajab juga terdapat peristiwa yang sangat penting bagi umat islam setelah Rasulullah SAW diutus menjadi seorang rasul. Peristiwa tersebut adalah peristiwa isra’ mi’raj. Melalui peristiwa ini, ibadah shalat pertama kali disyariatkan bagi umat manusia.

Pensyariatan shalat menjadikan umat islam istimewa dibanding umat para nabi sebelumnya. Karena shalat menjadi penghubung paling dekat antara hamba dan Tuhannya.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi di Bulan Rajab ini memberikan banyak hikmah bagi umat muslim. Peristiwa penurunan surat At-Taubah ayat 36 menjadikan kita sebagai muslim lebih berhati-hati dalam berperilaku.

Karena mayoritas ulama bersepakat jika seseorang melakukan perbuatan yang dilarang di bulan haram ini, maka dosanya akan dilipat gandakan. Hal ini sebanding dengan pahala yang dilipat gandakan berkali lipat jika seseorang melakukan ibadah di dalamnya.

Dilipat gandakannya pahala tentu menjadi motivasi tersendiri bagi masyarakat muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Sedangkan peristiwa isra’ mi’raj memberi hikmah berupa pentingnya penghayatan ibadah bagi seorang muslim. Karena peristiwa isra’ mir’raj memberikan gambaran utuh tentang bagaimana seorang hamba berhubungan langsung dengan Tuhannya.

Melalui penghayatan tersebut, seorang hamba akan merasakan ketenangan yang mendalam dalam melaksanakan ibadahnya, terutama dalam ibadah shalat.

Selanjutnya, sesuai dengan penamaannya, Rajab dari kata at-tarjib, yang berarti penyambutan dengan penuh penghormatan, maka sudah seyogyanya bulan ini diisi dengan berbagai bentuk ibadah sebagai bentuk penyambutan terhadap bulan Ramadhan.

Bentuk ibadah yang dapat dilakukan bermacam-macam. Seperti memperbanyak berpuasa, bersedekah, dan ibadah-ibadah sunnah lainnya. Meski tidak ada dalil yang secara sahih menjelaskan keutamaan ibadah yang dilakukan di bulan ini, setidaknya seorang muslim telah mempersiapkan dirinya secara zahir batin dalam menyambut bulan suci Ramadhan dengan membiasakan diri untuk beribadah dan berbuat baik.

Sumber

  • Tafsir Ibnu Katsir
  • Tafsir at-Thabari
  • Tabyin al-‘Ajab bima Warada fii Syahr Rajab
  • NU Online

Penulis: PPM Alhadi

Admin Pesantren Pelajar dan Mahasiswa Al-Hadi, Arumdalu, Krapyak Wetan, RT 08, Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY

Hubungi Kami

Hubungi Kami jika Anda membutuhkan bantuan, atau informasi seputar PPM Al-Hadi, Kami akan dengan senang hati membantu Anda